Rabu, 19 Januari 2011

Saatnya workshop : 2 day on "HOW TO BE DEBT FREE"

Bandung, tanggal 15 Januari 2011, pagi tepat pukul 07.00 WIB saya dan suami berangkat dari hotel Achino, tempat kami menginap menuju hotel Savoy Homman di Jalan Asia Afrika. Sesampai di hotel rupanya waktu masih terlalu pagi, atas saran teman kami sempatkan untuk menemui tim IIBF yang telah berbaik hati mengundang kami dalam acara ini. Bergegas kami berdua menuju hotel Preanger ( lokasi berada di depan hotel savoy) tempat tim IIBF menginap. Setiba di tempat kami ditemui dan disambut hangat oleh pak Aswandi (yang ternyata dikenal sebagai sekjen IIBF).
Waktu yang singkat kami gunakan untuk mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan oleh IIBF dan pak Happy Trenggono pada khususnya. Sebentar kami sempat membahas sedikit tentang permasalahan yang kami hadapi kepada pak Aswandi. Dan beliau mengatakan, "bersyukur mbak Nina diperingatkan sekarang oleh Allah dan sudah berniat hijrah, di kondisi hutang masih berada di posisi ratusan juta, bahkan hanya di bawah 500jt". HAH!!.....hutang segitu dibilangnya MASIH??? Karena banyak orang yang datang pada pak Heppy dengan posisi hutang milyaran rupiah.Kemudian beliau mengatakan lagi ikuti workshop 2 hari ini, insyaAllah mbak Nina dan mas Ferli akan menemukan pencerahan dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi saat ini. Dan waktu hampir menunjukkan pukul 08.00 WIB, kamipun berpamitan untuk kembali menuju tempat acara workshop dilaksanakan.
Hari pertama workshop berlangsung  hingga pukul 21.00 WIB. Materi ilmu real yang disampaikan oleh pelaku bisnis, pengalaman jatuh bangkrutnya pak Happy diposisi hutang 62M hingga proses bangkit dan memiliki aset sebesar lebih dari 4T hingga sekarang. WOW....its the mirracle happend...FANTASTIC..
Bagaimana bisnis yang dijalankan, bagaimana kecenderungan yang dia temukan berdasar pengalaman bisnisnya selama bertahun2 membuat pak Happy menjadi sosok pribadi yang tangguh. Dan dia ingin mengajak semua pengusaha Indonesia menjadi pengusaha yang tangguh secara personal, sebagai hamba Allah SWT. Konsep syari'ah yang dia jalani dalam bisnisnya ternyata membuahkan hasil yang luar biasa, bukan hanya untuk kesuksesan hidup di dunia tapi juga menjadi bekal keselamatan di akherat nanti. 

Selesai acara workshop hari pertama, kami mendapat kesempatan untuk menemui pak Happy di hotel Preanger, dengan diantar oleh pak Luluk ( adik dari pak Happy) kami diajak menemui pak Happy di cafe hotel. Kembali suami mengucapkan terima kasih atas undangan dan kesempatan yang diberikan oleh pak Happy untuk mengikuti acara ini. Dan pak Happy mengatakan, "ini bukan suatu kebetulan kok buat mbak Nina dan mas Ferli. Tapi ini adalah petunjuk Allah, hingga mengantarkan mbak Nina dan mas Ferli datang ke sini, jauh2 dari Sidoarjo. Bersyukur karena sudah diberi cobaan hutang, bersyukur karena di posisi hutang yang belum terlalu besar mbak Nina sudah berniat untuk HIJRAH, yakinlah bahwa ini adalah petunjuk Allah untuk segera meningalkan RIBA". Banyak masukan, support dan saran yang diberikan. Yang bila disimpulkan bahwa setiap masalah yang datang beri konsentrasi dalam kapasitas hanya 20% saja, yang 80% fokuskan untuk membangun dan terus mencari peluang, perbanyak berbuat baik, sedekah dan perbaiki kehidupan rumah tangga, hubungan silaturahim dengan orang tua dan keluarga. Banyak berdialog dengan Allah, jangan dengan yang lain, karena yang bisa membantu kita adalah Allah yang maha kaya, maha menciptakan dan maha menyelesaikan. Dan banyak masukan pula untuk bagaimana menghadapi pihak bank. Tip dan trik diberikan untuk bekal setelah pulang dari Bandung nanti. Setelah lebih dari satu jam, pembicaraan kami selesai dan kami mohon diri untuk kembali ke hotel tempat kami menginap. Pembicaraan yang membuat kami menjadi full, siap tempur. Kekuatan mental kami terasa menjadi lebih siap untuk menghadapi ujian ini dan tetap action mencari peluang, berdo'a dan berbuat baik. 

Tiba di hari kedua workshop, peserta dibentuk secara berkelompok dan mempresentasikan bisnis plan. Tujuannya adalah mengajari bagaimana cara kita mencari investor, dan bagaimana agar investor mau berinvestasi di bisnis kita. Jadi sebisa mungkin kita mencari modal dengan kerjasama dg investor. Karena lebih baik memiliki saham 20% tapi bernilai Diamond daripada 100% saham tapi bernilai Sercon. Karena pada intinya hutang adalah kekayaan semu. Seolah2 kita memiliki segalanya, padahal hanya ilusi. 
Belajar bagaimana mengakui kelemahan, dengan berdialog antara sesama peserta, saling curhat tentang masalah, saling memberi solusi dengan peserta lain. wah sungguh2 kita dibuat akrab dan merasa menjadi keluarga besar. Interaksi yang membuat kita menjadi introspeksi pada diri sendiri, menilai diri sendiri untuk pada akhirnya bisa menemukan "purpose of life" dari diri kita masing2.
Acara workshop berakhir pukul 17.00 WIB. Saatnya perpisahan, 2 hari yang penuh kesan, tanpa malu kita bicara tentang masalah, tanpa malu kita meminta saran, tanpa malu kita mengakui kesalahan2 yang selama ini kita lakukan. Dan ternyata itu membuat kita bisa menemukan siapa diri kita, bagaimana seharusnya kita. Sesama ikhwan bersalaman, sesama akhwat bersalaman, tak sedikit pula yang berpelukan hingga manguraikan air mata. Kita saling mendo'akan agar masalah lekas terselesaikan. Suasana penuh haru, rasanya berat meninggalkan Bandung. Kesan mendalam saya rasakan.  Ilmu baru, paradigma baru. Saya ingin berbisnis yang mendapat ridho', SAYA INGIN SUKSES DUNIA AKHIRAT.

Entri Populer

 
Blogger Templates