Minggu, 12 Oktober 2008

Pikirkanlah sebelum Mengeluh

Hari ini…sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum kamu mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang harus meminta-minta di jalanan.

Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.

Sebelum kamu mengeluh tentang pasangan mu.
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup

Sebelum kamu mengeluh tentang nasib hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat

Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul

Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu lalai
Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal di jalanan dengan apa adanya

Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan

Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran dan orang-orang cacat yang mencari pekerjaan seperti mu

Sebelum kamu menunjukkan jari telunjukmu untuk menyalahkan orang lain,
Pikirkanlah, bahwa keempat jarimu yang lain menunjuk padamu dan tidak ada orang yang tidak pernah membuat kesalahan.

Have a positive day!

(nurulhayat.or.id)

Mengatasi masalah dengan hati

Kehidupan memiliki permasalahan yang begitu kompleks. Dalam permasalahan yang kita hadapi, pernahkah kita berfikir untuk membantu orang lain dalam memecahkan masalahnya? Barangkali yang terbersit dalam pikiran kita adalah "boro2 membantu menyelesaikan masalah orang lain, masalah saya sendiri sampai saat ini masih juga belum selesai" cape deh...

Persoalan yang mungkin menurut kita begitu rumit untuk diselesaikan, akan sedikit lebih ringan bila kita berfikir ringan, buat masalah menjadi lebih simpel. Kembali lagi buka hati untuk ikhlas menerima masalah tersebut, introspeksi dan segera cari jalan keluar. Bila ada teman, saudara atau siapapun juga yang memerlukan pertolongan kita dalam membantu masalahnya, segeralah bantu. InsyaAllah dengan ikhlas kita membantu maka Allah akan membantu persoalan kita. Amin

Enterpreneur dan Sufipreneur...apa yang membedakan?

Dalam sebuah artikel yang pernah saya baca ada yang menarik perhatian saya. Yaitu tentang basic pengertian dan pemahaman Enterpreneur.

Entrepreneur manajemen bisnis pada umumnya meletakkan tujuan atau target menjadi bagian yang amat penting. Sehingga pada prakteknya sering kali pola ini tidak memperdulikan proses dalam mencapai tujuan. “Yang penting hasilnya mana?!”. Sedangkan Sufipreneur meletakkan proses sebagai substansi. Sedangkan tujuan ditempatkan pada ‘serah diri’. Bukan berarti sufipreneur tidak punya tujuan hidup. Namun sufipreneur sadar bahwa keputusan terbaik adalah keputusan Allah. Bahwa penciptanya lah yang lebih tau apa yang terbaik untuk dirinya. Oleh karena itu tujuan dan hasil diserahkan sepenuhnya pada Allah.

Dari tulisan tersebut, saya bisa simpulkan bahwa ikhlas adalah jalan kita untuk untuk selalu berserah diri pada yang Maha Khaliq. Apapun usaha atau bisnis yang kita jalani adalah semata2 ikhtiar kita dalam menjalani roda kehidupan. Jauh di luar kemampuan kita Allah harus selalu menjadi tujuan akhir. Karena Allah adalah penentu segalanya. Somoga kita senantiasa mendapat petunjuk dan perlindunganNya. Amin

Senin, 06 Oktober 2008

Kiat Sabar

Sepanjang kehidupan manusia, problem silih berganti datang, karena makna kehidupan itu sendiri adalah bagaimana menghadapi problem. Secara teologis, problem kehidupan adalah tantangan yang akan mengklasifikasi mana orang-orang baik dan mana orang jahat, mana orang
yang tahan uji dan mana orang yang lemah. Secara teori, orang mukmin akan selalu beruntung, karena ia bersyukur ketika memperoleh keberuntungan dan bersabar ketika menghadapi kesulitan. Sebaliknya orang tak beriman selalu tak beruntung, ketika memperoleh keberuntungan ia lupa diri dan ketika menghadapi kesulitan berat ia lupa ingatan. Sabar ialah tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi cobaan dan rintangan, dalam jangka waktu tertentu, dalam rangka mencapai tujuan.

Untuk dapat bersabar, agama Islam mengajarkan adab sebagai berikut:

Tahan ketika menghadapi hantaman pertama. Rasulullah pernah bersabda: Innamassabru indassad matil uulaa, Artinya: Sabar yang sesungguhnya ialah ketika menghadapi hantaman pertama.

Ketika ditimpa musibah, segera mengingat Allah dan mohon ampunannya. Firman Allah yang  Artinya: (Orang-orang yang sabar ialah) mereka yang ketika ditimpa musibah, berkata; sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Nya. (al Baqarah: 156)

Tidak menampakkan musibahnya kepada orang lain, seperti yang dicontohkan oleh istri Abu Talkhah (Ummu Sulaim) ketika ditinggal mati anaknya. (dikisahkan dalam hadis Riwayat Muslim)

Sabar menghadapi semua cobaan dengan ikhlas kepada Allah. Allah berfirman dalam hadis Qudsy: Hambaku yang mukmin, yang bersabar dengan pasrah kepadaKu ketika kekasihnya Aku panggil kembali (mati), kepadanya tak ada balasan yang layak dari Ku selain sorga.

(oleh Abdul Aziz)

Entri Populer

 
Blogger Templates