Jumat, 06 Juni 2008

Bangkitlah Islamku...

Di tengah gembar-gembor Kebangkitan Nasional. Ditengah semua orang mengkonsepkan kata “Indonesia BISA”. Sebenarnya apa yang sedang diupayakan? Apa yang sedang dicari? Apa yang hendak dituju oleh bangsa ini?

Gejolak dalam negeri tak kunjung reda. Belum habis berita banyaknya bermunculan aliran2 Islam yang tidak jelas dasar dan arahnya, manusia yang menjadikan dirinya sebagai nabi, demo dan pertentangan di mana-mana. Belum lagi habis suasana kenaikan BBM yang menimbulkan gejolak di hampir seluruh nusantara, yang berusaha untuk menolak. Kini diributkan lagi oleh aksi kekerasan yang terjadi pada insiden Monas beberapa waktu yang lalu.
Apakah ini Kebangkitan Nasional? Bangkit untuk menentang, bangkit untuk berbuat kekerasan antar sesama? Bangkit dari keterdiamannya dan bertindak anarkis?. Di mana dan bagaimana "Indonesia BISA" mengatasi hal tersebut?.

Indonesia adalah sebuah Negara hukum, Negara yang beragama. Tapi kapan Indonesia mampu membuktikan itu???? Hukum semakin tidak jelas wujud dan wibawanya. Agama sudah kian terporak-porandakan kemurniannya. Islam seperti komoditas yang selalu ter- exploitasi. Memanipulasi ajaran Islam yang begitu murni dan anggun serta kaya dengan tradisi dan sejarah pemikiran yang berisikan rahmatan lil-alamin. Di tangan kaum radikal, Islam tampil cemar, penuh darah dan kekerasan, serta mendiskriminasikan kaum perempuan.

Ketika perbedaan yang ada selalu diselesaikan dengan kekerasan, siapa sebenarnya yang patut bertanggung jawab? Bukankan pantas bila saya mengatakan ini tanggung jawab Pemerintah dan pihak Aparat. Jika saja demokrasi bisa ditegakkan, jika saja aparat bisa bertindak tegas. Besar kemungkinan segala kekacauan dapat diminimalisir. Kekacauan adalah pertanda demokrasi sudah mati. Sudah sedemikiankah kondisi demokrasi kita?

FPI atau AKKBB yang salah? Pandangan dan pendapat bisa saja berbeda, semua saya serahkan pada penilaian anda. Dalam tulisan ini saya hanya ingin mengajak kita semua berpikir. Berpikir untuk menilai sebuah kebenaran, yang bisa membawa kita untuk bisa mengambil sikap, demi kokohnya Islam di negara kita tercinta ini.
Takkan ada asap bila tak ada api? Semua peristiwa pasti ada sebab. Islam berasal dari kata Salama yang artinya keselamatan, kedamaian, keramah-tamahan, esensi Islam pada hakikatnya cinta damai, Islam yang teduh, Islam yang antikekerasan. Lantas apakah kita rela bila Islam yang begitu murni dinodai oleh tindakan anarkis oleh kelompok minoritas. Kelompok2 yang selalu menganggap dirinya paling banar, bertindak tanpa kompromi dan arogan dan emosi yang tak terkendali. Kaidah dan hakekat Islam seolah terbungkam oleh anarkisme yang berapi-api. Sudah sedemikiankah mereka harus bertindak?

Bukankah kemarahan manusia adalah keberhasilan setan dalam menguasai diri kita? Apakah benar kemarahan yang mereka rasakan itu demi membela Islam? Demi membela ajaran Allah SWT dan Rasulullah? Atau kemarahan mereka justru mencemarkan Islam dan ajarannya? Apakah diluar sana keyakinan lain tidak mentertawakan kita? Subhanallah….Malu! …yah, seharusnya kita malu dengan kejadian ini. Kita seolah menunjukkan betapa tercerai berainya Islam kita, betapa tidak sejalannya Islam kita, betapa keroposnya struktur Islam kita. Lantas dimana Ukhuwah Islamiyah yang selalu diajarkan pada generasi bangsa sejak awal masuk dunia sekolah?

Bagaimana kita harus menyikapi ini?
Islam harus bangkit. Saya rasa dengan kondisi bangsa dan agama kita yang seperti ini, tidak mudah terprovokasi adalah langkah yang lebih bijak. Bukannya tidak berpendirian. Namun karena semata-mata kini kita tidak lagi bisa membedakan mana yang benar, mana yang salah dan mana yang patut dipilih. .Dengan arogansi masing-masing merasa dirinya paling benar, paling diridhoi oleh Allah. Kata ALLAHU AKBAR menjadi begitu ringan diucapkan demi mencari kebenaran masing-masing dengan tanpa memahami makna.
Jalani hidup sesuai Islam yang kaffah, hindari organisasi yang kemungkinan bisa memicu kegiatan2 yang memecah belah umat. Sesuatu yang dalam prakteknya lebih banyak menimbulkan kemudharotan lebih baik kita tinggalkan jauh jauh.


Entri Populer

 
Blogger Templates