Sabtu, 24 Mei 2008

Mengelola Amarah



Pernahkan kita berfikir, dalam hidup kita, tanpa pernah kita sadari kita sedang melakukan pertarungan dengan setan. Apa buktinya?
Mengapa kita berperilaku buruk, sering berkata-kata tidak baik, sering marah-marah tanpa suatu sebab yang jelas, jauh dari kearifan, bahkan bertindak zalim, itu adalah salah satu ciri bahwa setan terkutuk telah berhasil memberdaya diri kita.
Seorang yang sedang marah, dalam dirinya terdapat setan yang sedang menggoda. Orang pemarah tidak bisa mengendalikan diri. Kata-katanya kasar dan selalu menyakitkan di dengar telinga. Apapun yang dibisikkan setan akan keluar dari mulutnya. Rasa marah yang dimaksud di sini adalah marah yang tidak terkendali, bukan kemarahan yang timbul akibat dilanggarnya hukum Allah SWT atau kehormatan Allah SWT, Rasulullah SAW dan Al Islam.

Lantas bagaimana kita mengelola amarah?

  1. Selalu ingat keutamaan menahan amarah. Ketika kita disakiti, itulah kesempatan untuk menahan marah. Orang yang bisa menahan marah akan terangkat derajatnya. Orang yang menahan marah hanyalah orang-orang pilihan. Selalu membuka pintu maaf kepada orang yang menyakiti kita akan membuat pribadi kita semakin mempesona.
  2. Selalu ingat akan kemurkaan Allah SWT. Ketika kita mulai marah, hendaklah kita berfikir “bahwa kekuasaan Allah atas diriku lebih besar dari pada kekuasaanku terhadap orang ini. Andaikata aku mengumbar amarahku, maka aku tidak aman jika Allah mengumbar amarahnya padaku pada hari kiamat. Padahal aku sangat membutuhkan ampunanNya”.
  3. Selalu ingat kemurkaan orang yang kita marahi. Ketika kita marah pada seseorang, coba kita renungkan, bagaimana bila ia sakit hati. Dan itu akan menimbulkan rasa dendam dan benci. Apalagi bila ia merasa teraniaya. Do’a orang yang teraniaya akan diijabah oleh bAllah SWT. Oleh sebab itu, jangan menyakiti siapapun. Karena siapa tahu orang yang kita sakiti ternyata mempunyai kedudukan yang mulia di sisi Allah. Bisa jadi ia tidak membalas, tapi Allah yang akan membalaskan kezaliman kita.
  4. Selalu ingat kejelekan wajah kita saat marah. Wajah orang yang sedang marah tentu tidak enak dipandang mata. Dan kalau rasa marah menimbulkan keburukan pada wajah, tentu juga akan menimbulkan keburukan hatinya.
  5. Lakukanlah amalan yang disunnahkan untuk menahan marah. Pada saat merasa marah, tenangkanlah hati, barlindunglah pada Allah SWT dari godaan setan, serta mengubah posisi tubuh. Jika berdiri, hendaknya duduk, jika duduk hendaknya berbaring. Bisa juga segera berwudlu.

Orang pemarah akan menjadi orang yang muflish (rugi) di akhirat. Artinya andai dia banyak mempunyai amal, tapi tetap akan masuk dalam neraka jahanam. Hal ini disebabkan, dia amat sering menyakiti orang lain, sehingga ketika amalnya ditimbang, walau pun dia membawa pahala kebaikan yang banyak tetapi pahalanya habis. Karena pahalanya telah dilimpahkan pada orang yang telah dimarahi dan disakitinya.

Semoga Allah menghindarkan kita dari sifat pemarah, dan menjadikan kita pemaaf. AMIN.

Entri Populer

 
Blogger Templates