Senin, 25 Juni 2012

Cake jadi Cookies

Beberapa hari yang lalu seorang teman datang berkunjung ke rumah dengan membawa oleh2 cake pisang dan bolu gulung. Yaa berhubung saat itu di rumah kami tidak ada makanan cemilan ( hϱϱ..hϱϱ..hϱϱ...), jadilah kue oleh2 tersebut kami buat suguhan. Setelah tamu pulang, itu kue masih nyisa masing2 separuh potong. Aku pikir sih buat anak2 paling tar malam atau pagi masih mau dimakan lagi.
Eeee..sampe 2 hari itu kue dianggurin aja, gak ada yg noel sedikitpun. Sementara aku agak mengurangi makanan kudapan dari tepung terigu    (​​☺hë•⌣•hë•⌣•hë•⌣•hë☺, diet nih ceritanya..).
Pagi ini aku ambil itu kue2, aku potong tipis dan kecil-kecil, aku olesi blueband dan taburi gula pasir. Yah kutata deh dalam loyang. Aku panggang hingga kering. Saat proses memanggang rupanya aroma kue tercium oleh kakak Rafy anak sulungku, dia bilang "hmmm...wanginya enaaaakkkk". Ah dasar si kakak...
Tereteeeetttt...kuenya sudah matang. Cake sisa yang gak kemakan sejak kemarin akhirnya menjadi kue cookies yang renyah. Dan ternyata anak-anak suka. Gak nunggu lama cookies udah habis dicemilin anak-anak sambil nonton televisi. 
Hmm..alhamdulillaaaaahhh, akhirnya kue ini tidak mubadzir.

Rabu, 13 Juni 2012

Bisnis Jalan, Pengusahanya Banyak Gaya

Dari milis TDA, Refleksi..

Ini cerita tentang pengusaha di negeri AntahBerantah. Di sana sedang terjadi euphoria wirausaha. Dimana-mana orang ingin jadi pengusaha. Di kantor, di pinggir jalan, di dekat masjid, di rumah, dimana-mana orang ingin jadi pengusaha. Di milis, orang jualan. Di forum-forum internet orang juga jualan. Di facebook dan twitter juga. Di Grup BB, apalagi. Via SMS, ga mau kalah.

Orang yang hampir pensiun, ingin jadi wirausaha. Lumayan pesangonnya besar, sayang kalau cuma dihabiskan begitu saja. Begitu alasannya.

Orang yang sudah mapan bekerja, merasa tidak nyaman, dan berkata, "kayaknya lebih enak wirausaha." Waktu lebih bisa diatur, masuk kantor bisa semau saya. Ga ada yang ngatur-ngatur. Bangun tidur bisa siang-siang. Dan segudang alasan lainnya.

Suami yang melihat istrinya bekerja di kantor, meminta istrinya resign. "Sudah, kamu bekerja saja dari rumah. Work at Home Mom, saja ya.., biar lebih banyak waktu untuk anak-anak kita" kata suaminya.
Yang lebih parah, suami yang melihat istrinya "menganggur" di rumah (padahal kan kerjaan istri di rumah banyak sekali ya..), dimodali untuk memulai wirausaha. "Coba kamu cari penghasilan sampingan deh. Nanti kalau penghasilan dari usaha itu sudah lebih dari gaji saya, saya resign untuk bantu membesarkan usaha itu. Gimana?" Begitu kata suaminya. Bener-bener deh..

Minggu, 03 Juni 2012

Simplicity is the Best

Jika dulu perbandingan antara keinginan dan kebutuhan adalah 60 : 40. Banyak keinginan2 yang sebetulnya bila dipikir tidak terlalu urgen untuk dimiliki atau dilakukan. Kini aku merubah perbandingan itu menjadi 40 : 60. Atau bahkan bisa menjadi 20 : 80. Apa artinya? Keinginan yang tidak begitu penting bisa aku tekan hingga 20%, aku hanya betul2 membeli dan melakukan  apa yang benar2 aku butuhkan sebesar 80%. Manusiawi jika kita memiliki bermacam-macam keinginan. Padahal belum tentu keinginan tersebut adalah hal yang sangat kita butuhkan. Dalam kondisi tertentu kita harus bisa memilah dan seleksi betul terhadap apa yang menjadi kebutuhan kita. Hidup simplicity seperti yang diajarkan oleh pak Heppy Trenggono sungguh banyak membantuku dalam menata kembali kehidupanku. Aku menjadi lebih menghargai setiap tetes rupiah yang aku dapatkan sebagai rejeki Allah yang tak ternilai harganya, dan aku harus mempertanggungjawabkan setiap rejeki yang aku peroleh untuk hal-hal yang benar2 bermanfaat.

Nih contoh cara senang dengan simplicity, hehe..
Hari Minggu ini Kakak ngajakin berenang. Hah, mau berenang dimana? tanyaku.  Ternyata Kakak sudah punya rencana untuk berenang di rumah dengan kolam renang yang baru dibelinya seminggu yang lalu. Kolam itu sengaja dia beli untuk bisa bermain bersama adiknya tersayang Dio. Alhamdulillah..Kakak sudah bisa berpikir simplicity, hehe.

Senyum gembira mereka adalah kebahagiaanku

Sabtu, 02 Juni 2012

Baitullah..

Apa yang tidak mungkin bisa menjadi sangat mungkin saat kita berharap hanya pada Allah SWT. Inilah beberapa sudut rumah Allah SWT yang segera kami kunjungi. Keindahannya membuat hati tertegun, merinding dan menangis, apalagi bila aku sudah berada di sana. Kerinduan telah mengharu biru dalam hatiku. Ya Allah...segerakan dan mudahkan langkah kami menuju Baitullah. Mohon do'a pula bagi siapapun yang sempat mampir dan membaca blog ini. Semoga Allah mengabulkan. Amin ya Robbal Alamin...



Ka'bah yang Megah
Masjidil Haram
Masjid Nabawi, sangat Megah dan Mewah
Interior Masjid Nabawi, subhanallah indahnya..
Kubah Hijau
Tiang latar yang akan muncul payung saat siang hari
Saat payung terkembang
Makam Rasullullah Muhammad SAW
Taman Roudhoh
Sudut Roudhoh yang begitu indah


Satu dari Mimpiku..kini..

Mungkin ini adalah impian bagi setiap muslim di dunia, banyak yang sudah meraihnya tanpa susah payah, ada yang sudah meraihnya dengan susah payah dan kerja keras, dan ada juga yang sudah meraihnya karena memang karunia Allah SWT datang , hingga apa yang tidak mungkin menjadi sangat mungkin untuk terjadi. Yah....impian apalagi bila bukan pergi ke Tanah Suci Mekah. 
Masya Allah...sungguh hal ini tidak pernah terpikir, bahkan terbayang olehku saat dulu aku memiliki bisnis yang berpenghasilan besar. Aku tak pernah cukup mengalokasikan dana khusus untuk ibadah haji dan umroh dan aku tak pernah mempersiapkan diri untuk menuju panggilan Illahi robbi. Keinginan hanya aku simpan dalam hati yang paling dalam. Sehingga keinginan itu hanya terlintas, sepintas, tanpa rasa dan tanpa harapan. Yang aku pikirkan hanya sebuah ketidaksiapanku dan suamiku untuk menuju ke Baitullah. Ibadah sehari-hari yang aku lakukan seperti hanya untuk sekedar menggugurkan tugas dan kewajibanku pada Allah SWT. Sholat aku letakkan di sela-sela kasibukanku dalam menjalankan bisnis. Ya Robb...ampunilah aku.
Satu tahun lebih dari masa jatuhnya usahaku, dengan kembali merangkak dan bangkit, aku mulai kembali mendekatiMu ya Allah, Aku selalu mohon ampun atas setiap dosa dan kekhilafan yang aku lakukan di masa lalu. Kesempitan financial yang aku rasakan seperti menjadi amunisi HEBAT yang menjadikan aku untuk kembali mengenalMu.Mungkin inilah cara Allah untuk menegurku. Aku RIDHO karena aku yakin inilah hal  terbaik yang Allah berikan untukku dan keluargaku. Ini tanda Allah masih sayang padaku dan keluargaku. Allah ingin menjadikan kami kuat dalam menghadapi situasi sulit. Dan yang pasti Allah berkehendak kami mendekat padaNya.

Entri Populer

 
Blogger Templates