Sabtu, 26 November 2011

Kopi yang Mengandung Bahan Kimia

JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan menyita sekira 22 produk kopi dalam kemasan yang disinyalir mengandung Bahan Kimia Obat (BKO). Berikut nama-nama kopi yang dilarang beredar di pasaran karena berbahaya bagi kesehatan:
 
1. 39 Sa Kao 3 in 1 Kopi Mix Plus Ekstra Jahe.
2. 39 Sa Kao Kopi Mix Ginseng Korea 3 in 1.
3. Bel-Bel Kopi Susu Extra produksi PT Mandala Cahaya Sentosa.
4. Black Borneo Platinum Coffee produksi PT Victoabel Food Industry.
5. Dream Coffee produksi PT Mandala Cahaya Sentosa, Sidoarjo dan PT International Green Natural.
 
6. Dynamic Coffee/Dynamic Coffee Nusantara/Dynamic Tribulus Coffee produksi PT Daya Dinamika Nusantara dan PT Aimfood Indonesia.
7. Golden Life.
8. Good Coffee Premium/Good Coffee produksi PT Putra Gudti Indonesia dan CV Bin Halim.
9. Herba Max Coffee distributor PT Solusky.
10. Jahe Mix Barokah SP.
 
11. Jamoon Isntan Coffee produksi PT Green Nirmala, Sidoarjo.
12. Joss-Fly Coffee Plus Panax Ginseng produksi PT Mandala Cahaya Sentosa.
13. Kopi Cleng Sehat, Nikmat, Berstamina produksi CV Jamu Moro Sehat, Banjarnegara.
14. Kopi KPH/Kopi Kuat.
15. Kopi Mahabbah produksi PT Mandala dan Mahabbah Group.
 
16. Kopi Pasutri produksi Al Jazira Herbal, Bekasi.
17. Kopi Strong 234 produksi PT Hamiegi, Bandung.
18. Maca-Tekh produksi PT Wootekh, Jakarta.
19. Matador Coffee.
20. Mawaddah Coffee.
21. On Coffee.
22. Premium Energy Coffee.
 
Kepada masyarakat diminta untuk tidak membeli dan mengkonsumsi produk kopi di atas. Bila menemukan produksi dan atau peredaran kopi mengandung BKO tersebut agar melaporkan kepada unit pengaduan konsumen BPOM nomor telepon 0214263333 dan 02132199000 atau email ke ulpk@pom.go.id atau melalui layanan informasi konsumen di balai besar atau balai POM di seluruh Indonesia.
(Okezone.com)
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Selasa, 08 November 2011

Kakak berani cabut gigi

Hari ini memang beda dari biasanya, putra sulungku Rafy mau diajak ke dokter gigi untuk cabut gigi. Padahal selama ini dia paling anti kalau diajak ke dokter. Sejak kemarin sore pulang sekolah kakak bertanya terus tentang rasanya cabut gigi. Aku menjawab sembari memberi motivasi padanya, yang intinya cabut gigi itu ngak sakit. Eh tanpa diduga sore itu dia langsung ngajak ke dokter gigi, walah...
Aku coba kontak salah seorang teman yang biasanya jadi tempat langganan aku cabut gigi, tp ternyata dia sedang di rumah sakit sedang persalinan putra ke 3 nya. Yah akhirnya nunggu hingga pagi ini, dan kakakpun setuju. 
Pagi jam 05.00 aku kontak ustadzah Rafy untuk ijin ke dokter pagi ini, dan alhamdulillah mendapatkan ijin untuk datang ke sekolah agak siang. Eng ing eng....berangkatlah aku menuju rumah ibu bersama kedua anakku pagi jam 06.00. Eh kenapa ke rumah ibu? ya karena aku mau ajak anakku ke Puskesmas aja, dan itu harus pake kartu berobat milik ibuku, ( ceritanya mau cari biaya yang murah nih...puskesmas gituloooh..hehe). Sekitar jam 07.30 aku berangkat menuju Puskesmas Buduran. Tiba di sana urus administrasi pendaftaran dan gak lama langsung dipanggil. Diperiksalah gigi besar anakku (haha..) Apa komentar dokter? "Wah gigi anak ibu gede2, gusinya sampe nggak muat nampung gigi barunya" hoalahhh....katanya lagi "ini harus dicabut beberapa supaya nggak numpuk2, supaya muat dan tumbuh rapi". Dalam hatiku "iya gpp deh dokter asal jangan kayak gigi ibunya, hihihi...". Habis gitu dengan sedikit teriakan "Aa" dari mulut Rafy, sang dokter bilang "sudah mas", hoalah...ternyata cepet banget dicabutnya. dan ternyata nggak pake disuntik. Ternyata menurut dokter gigi Rafy sudah goyang, jadi nggak perlu di suntik, sekali cabut ilang deh tuh gigi....
Inilah pengalaman pertama Rafy cabut gigi. Kesannya yang dia terima, cepet, gak kerasa, sakit cm sebentar. Dan yang paling penting, Rafy mau lagi dicabut giginya. Alhamdulillah...akhirnya berani juga Rafy cabut gigi.

Selasa, 01 November 2011

SENIN yang penuh Semangat !!

Seperti biasa, pagi hari di saat suami tidak ada di rumah, aku harus mengantar anakku Rafy sekolah. Dengan membonceng Rafy di belakang dan adiknya di depan (dg gendongan kanguru) aku melaju menggunakan mio kesayanganku menuju sekolah Rafy. Kurang 200 meter tiba di tempat eeehhh.....cusssss....ban roda belakang kempes alias bocorrr. Waduh...!
Aku tidak bisa terus melaju dg kempesnya ban dan muatan yg berat, jika berhenti dulu untuk menambal ban, yakin Rafy bisa telat menuju sekolah. Akhirnya dengan nekat aku menyetop salah satu pengguna motor yang lewat, alhamdulillah ada yang mau berhenti, seorang bapak2. Singkat cerita bapak itu bersedia mengantar Rafy menuju sekolahnya. Terima kasih ya pak, hehe
Terus aku lanjut untuk mencari tambal ban. Sambil menunggu ban ditambal, perhatianku tertuju pada sekelompok pengangkut sampah yang sedang memindahkan muatannya ke truk besar. Tumpukan sampah yang kotor dan pastinya bau mereka pindahkan bahkan dengan tangan telanjang. Mereka adalah para pejuang lingkungan. Di pagi hari yang kebanyakan orang masih menikmati sarapan paginya dan segelas kopi atau teh panas di rumah, tidak berlaku buat para pejuang lingkungan ini. Sepagi ini mereka sudah berkutat dengan sampah, sungguh pekerjaan yang mulia. Semangat mereka membuatku merasa malu, karena terkadang aku mengeluh dg aktifitas pagi spt ini. Alhamdulillah, tugas dan pekerjaanku tidak seberat yang dilakukan para penjuang lingkungan tersebut. Senang menyebut mereka pejuang lingkungan ketimbang pasukan kuning.
Kemudian tak jauh dari tempat aku tambal ban, datanglah seorang pedagang soto ayam dangan gerobak dagangannya. Dengan gesit bapak penjual soto menyiapkan tenda, kain spanduk buat nutupin warungnya, bangku2. Belum juga kelar, eh para pelanggan sudah datang untuk membeli soto. Subhanallah, rejeki bapak penjual soto ini mulai berdatangan. Sementara bapak terlihat agak tergopoh2 menyiapkan pos pos tempat menyimpan gelas, air minum, mangkok2 dan peralatan makanan lainnya. Akhirnya satu persatu pelanggan mulai dilayani. Hmm...kok aku jadi ngiler...oopps, kan sedang puasa, hehe. Tapi bolehlah beli sotonya buat lauk anak2 di rumah nanti. Akhirnya akupun harus pulang karena ban sudah selesai ditambal.
Sungguh aktifitas pagi ini aku melihat orang-oraang yang bersemangat. Kalu mereka bisa akupun bisa, dan siapapun bisa. Bersyukur dengan segala kondisi yang kita hadapi akan membuat kita selalu bisa menumbuhkan semangat hidup.

Entri Populer

 
Blogger Templates